Tampilkan postingan dengan label tragedi halloween itaewon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tragedi halloween itaewon. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Oktober 2022

Penyebab Tewasnya Korban Halloween Itaewon Karena Henti Jantung

Penyebab Lengkap Tragedi Pesta Halloween Itaewon Korsel, 151 Tewas karena Henti Jantung

vlkanplatinums - Berikut ini kami akan berikan informasi tentang penyebab tewasnya korban tragedu halloween di Itaewon Korea Selatan yang telah mencapai 151 orang.

Anak-anak muda di Korea Selatan menyambut Halloween dengan sangat antusias. Apalagi ini adalah halloween mereka yang pertama setelah 'terpenjara' karena Covid-19 semenjak tiga tahun terakhir ini.

Namun, pesta Halloween yang seharusnya berlangsung secara meriah justru sebaliknya terjadi, malah menjadi sebuah tragedi yang mengenaskan.

Hingga pada tanggal 30 Oktober 2022 hari ini, di waktu setempat, telah dilaporkan setidaknya sudah ada 151 orang yang tewas dalam insiden tersebut. Lalu, bagaimana kronologi sebenarnya yang telah menyebabkan tragedi mengenaskan Halloween di Itaewon tersebut?

Insiden tersebut dimulai saat ratusan orang mulai memasuki kawasan Itaewon dengan menggunakan berbagai kostum menyeramkan.

Insiden tersebut terjadi di sebuah gang kecil, tak jauh dari Hotel Hamilton yang ada di Itaewon, yang sebenarnya gang tersebut hanya dapat digunakan untuk lalu lintas muatan satu mobil saja.

Baca juga: Korban Tragedi Halloween Terbaru Menjadi 151 Orang Tewas

Namun, gang kecil tersebut justru semakin dipadati oleh lautan manusia dan semakin larut semakin bertambah banyak jumlah manusianya yang tentu saja berdesak-desakan di dalam gang kecil tersebut.

Awalnya, hanya ada sekitar 50 orang yang telah menunjukkan tanda-tanda sesak nafas dan henti jantung karena berdesak-desakan di dalam gang sempit tersebut.

Namun, lama kelamaan orang-orang yang berada di atas jalan gang tersebut terjatuh dan menimpa warga yang berada di posisi lebih menurun. Korban berjatuhan seperti efek domino.

Nah, mulai dari saat itu lah laporan demi laporan tentang orang yang kekurangan oksigen semakin banyak terdengar. Pihak berwenang langsung mengerahkan sebanyak 142 ambulan untuk mengevakuasi korban yang berjatuhan.

Pihak Medis Kewalahan Mengatasi Korban

Karena kepadatan yang ada, tim medis sempat mengaku mereka kesulitan untuk menangani korban, apa lagi semakin malam semakin banyak yang kian berjatuhan.

Sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, Choi Seong-belom, selaku Kepala Pemadam Kebakaran dari Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan menyebutkan bahwa terdapat sekitar 120 orang yang telah meninggal dunia dan 100 orang lainnya terluka.

"Jumlah korban akan terus meningkat, karena ada beberapa orang yang sudah berhasil kita selamatkan saat ini masih dalam kondisi yang kritis di rumah sakit," jelas dari Choi saat itu.

Meski demikian, menurut laporan terakhir sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, dilaporkan sudah ada sekitar 151 orang yang meninggal, dan 82 orang terluka.

Dari jumlah 82 orang yang terluka tersebut, 19 orang dilaporkan berada dalam kondisi yang kritis dan sudah mendapatkan perawatan secara intensif dibeberapa rumah sakit yang ada di Korea Selatan.

Korban Tragedi Halloween Itaewon Jadi 151 Orang

Korban Tragedi Halloween Itaewon Jadi 151 Orang

vlkanplatinums - Dikabarkan setidaknya ada 151 orang tewas dan 82 lainnya terluka setelah mereka berdesak-desakan saat merayakan pesta Halloween di gang distrik Itaewon, Seoul, Korsel (Korea Selatan).

Banyak dari korban tersebut berusia dari belasan hingga dua puluhan tahun saat mereka pergi berkumpul sampai larut malam di gang distrik hiburan tersebut.

Insiden karena berdesakan ini paling mematikan di sepanjang sejarah Korsel ini tejradi saat Sambu malam dalam sebuah gang sempit dekat Hamilton Hotel. 

Di malam itu, puluhan ribu orang mengunjungi daerah itu untuk merayakan halloween bersama dengan para kerabatnya.

"Hingga Minggu (30/10/2022) jam 9 pagi, total yang berjatuhan sudah sekitar 151 orang, termasuk didalamnya ada 19 orang asing, telah tewas. Selain itu, dinyatakan ada 82 orang lainnya terluka ringan, dan 19 orang lainnya luka serius," menurut penuturan dari Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Seong-beom.

"Korban yang meninggal, 54 orang lelaki dan 97 orang sisanya adalah perempuan," uangkat Choi, seperti dilansir dari kantor berita di Korsel, Yonhap.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa korban warga negara asing lainnya termasuk orang yang berasal dari Iran, China, Uzbekistan, dan Norwegia.

Peristiwa Terburuk Sepanjang Sejarah Setelah Tragedi Kapal Ferry Sewol 2014

Pada tahun 2014 kemarin, terjadi peristiwa tenggelamnya Kapal Ferry Sewol yang menewaskan setidaknya 304 orang, sebagian besar adalah siswa sekolah menengah. Dan ini adalah peristiwa terburuk berikutnya setelah tragedi dari kapal Ferry Sewol tersebut. 

Itu adalah acara Halloween yang pertama kali digelar di Seoul dalam tiga tahun setelah negara tersebut mencabut banyak pembatasan pada Covid-19. Sebagian besar korban di jalanan mengenakan kostum Halloween.

Baca Juga: Penyebab Jatuhnya Korban Tragedi Halloween Itaewon Karena Henti Jantung

"Korban berada di akhir usia belasan dan sekitar 20 tahunan, yang merupakan kelompok usia yang paling terperngaruh dalam kecelakaan tersebut," kata pihak berwenang. Belum diketahui apakah para korban juga termasuk anak-anak yang berada di bawah umur.

Di dalam rekaman video menunjukkan banyak petugas penyelamat dan relawan yang melakukan CPR kepada korban yang ada di jalanan.

Laporan Pertama Tentang Sesak Napas Korban

Pihak otoritas pemadam kebakaran awalnya telah menerima lusinan laporan dari orang-orang yang berada di daerah Itaewon tentang korban yang mengeluhkan kesulitan bernapas. Laporan yang pertama dibuat pada sekitar pukul 22.15 waktu setempat.

Saksi dan para penyintas menyebutkan bahwa terdapat banyak sekelompok orang yang terjatuh ke dalam gang menurun dengan lebar sekitar empat meter dan langsung didorong kebawah oleh orang lain dari belakangnya.

"Orang-orang terus mendorong ke gang klub yang menurun ke bawah, menyebabkan orang lain berteriak dan jatuh seperti efek domino," menurut laporan dari seorang saksi yang tidak dikenal di Twitter.

"Saya pikir saya juga akan hancur remuk sampai mati juga karena banyak orang yang terus mendorong tanpa menyadari bahwa ada orang yang jatuh di awal pnyerbuan," imbuhnya.

Menjadi Pusat Perhatian Publik Secara Internasional

Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol, berpidat kepada para bangsa dan rakyatnya secara langsung dari kantor kepresidenannya, dan mengatakan bahwa tragedi dan bencana tersebut seharusnya tidak pernah terjadi dinegaranya.

Presiden juga mengumumkan masa berkbung nasional atas adanya tragedi mengenaskan tersebut. Sebelum berpidato di depan negara, Yoon juga telah memimpin dua pertemuan darurat secara berturut-turut.

Ia memerintahkan para pejabat untuk segera cepat dan tanggap untuk memberikan pertolongan pertama untuk merawat yang terluka. Yoon juga telah memerintahkan para petugas untuk mengerahkan semua petugas medis darurat ke Itaewon untuk segera menyalurkan tempat tidur darurat di Itaewon.

Setelah Yoon memimpin rapat darurat tersebut, ia menginstruksikan para pejabat berwenang untuk mengadakan penyelidikan secara menyeluruh untuk mencari penyebab dari kecelakaan tersebut.

Secara terpisah, Perdana Menteri Korsen han Duck-soo ikut menginstruksikan para pejabat untuk terus berupaya secara maksimal menminimalisir kerusakan yang terjadi di sekitar Itaewon.

Sementara itu, Walikota Seoul Oh Se-hoon, yang sedang berkunjung ke negara Eropa. memutuskan untuk kembali ke Korsel setelah mendengar kecelakaan itu terjadi, kata pejabat kota Seoul.

Hingga Minggu pagi ini, pemerintah kota Seoul mengatakan bahwa terdapat laporan orang hilang yang terkait dengan insiden tersebut mencapai 355 orang.

Polisi mengatakan bahwa mereka terus mengupayakan secara maksimal untuk mengkonfirmasi indetitas dari para korban dan kemudian terus menelurusi kontak dengan anggota dari keluarga mereka.

Polisi juga berencana untuk melakukan penyelidikan terhadap bar atau klub yang ada di sekitar daerah distrik tersebut mematuhi peraturan keselamatan atau tidak.